Thyristor merupakan singkatan dari Tyraton dan Transistor
yang merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai saklar elektronik.
Komponen ini dahulu disebut dengan SCR (Silicon Controlled Rectifier).
Thyristor mempunyai struktur bahan semikonduktor yang tersusun atas 4 lapisan bahan jenis P dan N yang
mempunyai tiga terminal. Ketiga terminalnya yaitu Anoda (A), Katoda (K) dan
Gerbang (Gate). Gerbang ini yang mengendalikan jalannya arus dari anoda
ke katoda. Thyristor dapat juga disebut sebagai dioda PNPN. Gambar 7 berikut
ini menunjukkan struktur lapisan dari thyristor.
Anoda
Katoda
Gate
Gambar 7. Struktur Lapisan dari
Thyristor
Sedangkan
simbol dari thyristor dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 8. berikut ini :
Gambar 8. Simbol Thyristor
Adapun
karakteristik antara tegangan dan arus
dari thyristor dapat dilihat pada Gambar 9. Pada karakteristik tersebut
diperlihatkan bahwa thyristor mempunyai 3 keadaan atau daerah, yaitu:
(1) Keadaan pada saat tegangan balik (daerah I)
(2) Keadaan pada saat tegangan maju (daerah
II)
(3)
Keadaan pada saat thyristor konduksi (daerah III)
|
Gambar 9.
Karakteristik Thyristor
Pada daerah I,
thyristor sama seperti dioda, di mana pada keadaan ini tidak ada arus yang
mengalir sampai dicapainya batas tegangan tembus VR (reverse
voltage). Pada daerah II, terlihat
bahwa arus tetap tidak akan mengalir sampai dicapainya batas tegangan penyalaan
Vbo (forward breakdown voltage).
Apabila tegangan mencapai tegangan penyalaan, maka tiba-tiba tegangan
akan jatuh menjadi kecil dan ada arus mengalir. Tegangan jatuh ini disebabkan
oleh tegangan ohmic antara empat lapisan dan besarnya sekitar 1 V. Pada saat ini thyristor mulai konduksi atau
dalam keadaan hidup. Dalam keadaan hidup, arus anoda dibatasi oleh resistansi
atau impedansi luar. Dalam kondisi seperti ini merupakan daerah III. Arus yang terjadi pada saat thyristor
konduksi, dapat disebutkan sebagai arus genggam (holding current). Arus
Id ini cukup kecil yaitu dalam orde miliampere.
Untuk
membuat thyristor kembali off, dapat dilakukan dengan menurunkan arus
thyristor tersebut sedikit di bawah arus genggamnya IH, dan
selanjutnya thyristor tidak akan menyala (on) kembali, sebelum diberikan
tegangan penyalaan.
Karakteristik
dari thyristor tanpa hubungan eksternal ke terminal gerbang (gate)
ditunjukkan pada Gambar 8. Thyristor dalam kondisi seperti ini dipertimbangkan
sebagai tiga buah dioda dalam hubungan seri dengan arah seperti untuk menahan
konduksi dari arah yang lain.
Karakteristik balik dengan positif katoda menunjukkan sifat-sifat yang
sama dengan dioda. Sedangkan karakteristik maju dengan positif anoda
menunjukkan tidak ada aliran arus lain daripada kebocoran sampai tegangan dadal
dari pertemuan kendali pusat dilampaui. Tegangan dadal maju dan balik adalah
sama besar karena dalam kondisi penghalang balik hampir semua tegangan muncul
pada pertemuan P-N anoda, pertemuan P-N katoda dadal pada tegangan sebesar
kira-kira 10 volt. Sekali dadal dalam arah maju terjadi, bagian pusat P dinetralkan oleh elektron dari
katoda dan thyristor bertindak sebagai suatu dioda penyalur yang mempunyai dua
pertemuan memberikan jatuh tegangan maju sekitar dua kalinya dioda. Thyristor
diupayakan dapat mencapai dan menahan dalam kondisi hidup, maka arus anoda
harus mencapai tingkat latching dan tidak jatuh di bawah tingkat holdingnya
seperti ditunjukkan pada Gambar 9. Besarnya arus latching yaitu dua kali
dari arus holding, tetapi besaran
keduanya adalah rendah yaitu kurang 1% dari nilai arus beban penuh yang
ditetapkan.
Saat
thyristor dibias maju (anoda positif), dapat dialihkan ke dalam kondisi hidup
dengan menginjeksi arus ke dalam terminal gerbang (gate) yang relatif ke
katoda negatif. Tindakan arus gate yaitu menginjeksi hole ke
bagian dalam P yang bersama-sama dengan elektron dari lapisan N katoda, dadal
pertemuan kontrol pusat, mengalihkan thyristor ke dalam kondisi hidup. Sekali
arus anoda telah melebihi tingkat latching, maka arus gate dapat
berhenti, thyristor tetap dalam kondisi hidup.
Untuk mematikan
thyristor, arus anoda harus dikurangi di bawah tingkat holding dan waktu
yang relatif lama diberikan untuk pertemuan kendali thyristor memperoleh
kondisi penghalangnya, sebelum tegangan maju dapat diterapkan lagi tanpa
konduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar